(Bagian terakhir dari 4 tulisan )
Bicara tentang Sekutu pada perang Dunia II untuk Negara Eropa sebenarnya hanya tiga Negara saja, yaitu Inggris, Amerika Serikat dan Perancis. Sedangkan Belanda, ketika diserbu Jerman lansung menyerah tanpa perlawanan. Demikian juga ketika Jepang menyerbu Indonesia yang dikuasai Belanda, Belanda lansung keok, hampir tidak ada perlawanan menyerah kepada pasukan Jepang. Belanda tidak punya nyali perang secara modern dengan senjata tangguh. Belanda terbiasa melawan rakyat yang hanya bersenjatakan ala kadarnya seperti parang tombak, keris dan bamboo runcing. Itupun dengan cara yang licik.
Bicara tentang Sekutu pada perang Dunia II untuk Negara Eropa sebenarnya hanya tiga Negara saja, yaitu Inggris, Amerika Serikat dan Perancis. Sedangkan Belanda, ketika diserbu Jerman lansung menyerah tanpa perlawanan. Demikian juga ketika Jepang menyerbu Indonesia yang dikuasai Belanda, Belanda lansung keok, hampir tidak ada perlawanan menyerah kepada pasukan Jepang. Belanda tidak punya nyali perang secara modern dengan senjata tangguh. Belanda terbiasa melawan rakyat yang hanya bersenjatakan ala kadarnya seperti parang tombak, keris dan bamboo runcing. Itupun dengan cara yang licik.
Dengan
Jerman dan Jepang, Pasukan sekutu
berhasil menang perang, namun keangkuhan dan eforia serta rasa percaya diri
yang berlebihan membuat mereka dipecundangi oleh Negara-negara yang baru
tumbuh, yang mereka anggap remeh.
Yang
pertama kali kena batunya adalah pasukan Inggris. Kedatangannya ke Indonesia
adalah untuk mengurus masalah tawanan perang dan di sambut oleh bangsa Indonesia
dengan hangat dan tangan terbuka. Namun kemudian terbukti mereka punya maksud
lain mengambil alih kekuasaan untuk sobatnya bangsa Belanda. Sikap mereka
sangat merendahkan dan menghina. Maka terjadilah Perang Surabaya Phase pertama,
dan mereka sangat kecele dalam tiga hari mereka kalah telak, mereka sudah
mengibarkan bendera putih, tanda
menyerah namun pejuang kita tetap menghajarnya. Terancam punah, komandannya di
Jakarta memohon kepada presiden untuk menghentikan pertempuran. Datanglah
Presiden Sukarno menghentikan perang,
selamatlah mereka dari kepunahan. Perang Phase ke –dua dipicu oleh tewasnya
Brigjen Mallaby terjadilah pertempuaran Pada tanggal 10 November yang sekarang
kita pringati sebagai hari Pahlawan. Inggris memang berhasil merebut kota
Surabaya. Namun melihat rakyat dan pejuang dari dalam dan luar pulau jawa berdatangan untuk ikut perang, Inggris khawatir
mereka dipukul mundur, maka akhirnya meminta gencatan senjata. Dua Jenderal mereka pulang tinggal nama dalam
pertempuran ini. Selama perang dunia ke dua melawan Jerman, tidak ada satupun jendral Inggris yang gugur. Di Indonesia dua jendral menjadi Korban. Mallaby dan Brigjen Robert Guy Loder Symonds
Perancis,
yang sebenarnya hanya membonceng Inggris dan Amerika Serikat merebut tanah
airnya yang mereka tinggalkan lari karena dipencundangi Jerman pada awal Perang
Dunia II. Setelah perang masih ingin mengangkangi negeri jajahannya. Namun mereka
terusir oleh pasukan Grilya Aljazair. Suatu kekalahan yang telak.
Dan di Vietnam,
Perancis menghadapi perlawanan rakyat dengan kekejaman yang luar biasa. Namun Pasukan
mereka yang bertahan di benteng Dien Bien Phu terpaksa menyerah kepada kepada
pasukan rakyat Vietmin yang dipimpin oleh jenderal legendaris Vietnam Vo
Nguyen Giap pada 1954.
Amerika
Serikat yang gagah perkasa juga kena batunya di Korea. Jenderal yang mereka
agung-agungkan menaklukkan kekaisaran jepang, Mac Arthur, dipukul mudur oleh
pasukan Korea utara. Sehingga sang jenderal terpaksa ditarik..
Demikian
juga, setelah Perancis kalah di Vietnam, Amereika serikat berusaha
menggantikannya dengan alasan menghambat perkembangan komunis. Namun akhirnya
menemui nasib sial, terpaksa lari terbirit-birit setelah pasukan mereka dikalahkan
dengan gemilang oleh tentara Vietnam dengan direbutnya kota Saigon.
Begitulah
yang dialami pasukan sekutu yang gagah perkasa, setelah mereka memetik kemenangan dalam Perang
Dunia II, namun dipecundangi oleh Negara-negara yang baru tumbuh, Indonesia, Korea, Aljazair dan Vietnam .
Catatan:
1. Sumber Agung Pribadi, Gara-gara Indonesia, Asma Nadia Publishing house.
2 Gambar diambil dari google