Minggu, 17 Januari 2016

TAN MALAKA DAN PERJUANGANNYA (PART 1)


Nama Lengkap : Tan Malaka
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Suliki,Sumatra Barat
Tanggal Lahir : Rabu, 2 Juni 1897
Zodiac : Gemini

Warga Negara : Indonesia
Tidak tahan melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan  tidak manusiawi oleh penjajah, Tan Malaka memutuskan untuk meninggalkan kehidupanya yang mapan, gaji yang cukup menggiurkan dan fasilitas lainnya.
Bagi Tan Malaka kesenangan di dunia tidaklah penting ditengah penderitaan rakyat. Yang amat penting adalah adalah pembebasan rakyat yang tertindas. Demi perjuangan ini dia juga rela tidak menikah sepanjang sisa hidupnya. Nampaknya Tan Malaka dalam menjalani hidupnya mengikuti jejak Frederich Engels, seorang eksponen marxis yzng sepanjang hidupnya memilih untuk tidak menikah demi untuk memperjuankan masyarakat manusia dari belenggu sistsystemg menindas: kapitalisme
Setekah berhenti dari pekerjaannya, Tan Malaka berangkat ke Yogyakarta. Di sana ia menghadiri kongres Serikat Islam (SI). Di Kongres yang diadakan tahun 1921 itu, Tan Malaka berkenalan dengan pengurus-pengurus terkemuka Sarekat Ilam: HOS Tjokroaminoto, Semaun dan dan Darsono. Dari ketiga orang terkemuka inilah Tan Malaka semakin memantapkanidealogi marxisnya sebagai alat pembebasan rakyat Indonesia.

Dalam kongres itu Tan Malaka ditujuk untuk menangani sekolah-sekolah yang akan didirikan oleh Sarekat Islam. Sambutan masyarakat terhadap sekolah yang didirikan sangat antusias. Hari pertama saja sekolah didirikan tanggal 6 Juni 1921, lansung mendapat murid 80 orang.
Dibawah kordinasi Tan Malaka, dalam perkembangannya sekolah revolusioner  yang berbasis Marxis ini berkembang denganpesat menjamur mendapat banyak dukungan. Pesatnya pertumbuhan sekolah SI ini padagilirannya memunculkan kekkawatiran dari pemerintah Belanda. Karena itulah Belanda mengeluarkan larangan terhadap kegiatan sekolah Sarekat Islam. Namun larangan tersebut justru membuat orang yang semakin antusias untuk mendaftarkan diri senagai murid sekolah Sarekat Islam.
Banyaknya minat pada sekolah Sarekat Islam bukan karena biayanya yang murah, tetapi karena sekolah ini memberikan suasana dan semangat lebih sehat, dengan akhlak, dan mengedepankan  pengajaran yang beroriantasi pada budaya atau sifat anak-anak timur.
Berbagai program pendidikan yang dirumuskan oleh Tan Malaka tersebut, sangat terlihat jelas bahwa Tan Malaka benar-benar menjadikan lembaga pendidikan sebagai alat pembebasan rakyat Indonesia, sebauah alat yang memiliki peranan strategis dan signifikan untuk menciptakan kader-kader pelopor revolusi.
 (Sumber: Paharizal, S. Sos., M.A, Ismantoro Dwi Yuwono, ”Misteri Kematian Tan Malaka)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar