Sosok
Gajah Mada sebagai Maha Patih Majapahit tidak pernah terlepas dari kisahnya
tentang SUMPAH PALAPA yang melegenda. Yaitu sumpah untuk mempersatukan
Nusantara di bawah panji-panji Kerajaan Majapahit.
Mengutip jurnal Suluk yang bertajuk "Sejarah Peristiwa
Sumpah Palapa Dalam Kitab Pararaton" karya Dwi Susanto dan kawan-kawan
dituliskan bahwa Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa setelah pelantikannya.
Sumpah Amukti Palapa merupakan manifestasi program politik Gajah Mada terhadap
Majapahit agar dapat menyatukan Nusantara, yang berbunyi:
"Lamun huwus
kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung
Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
Samana isun amukti Palapa."
Sumpah yang diucapkan
saat pelantikan Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit di hadapan Ratu
Tribhuana Wijayatunggadewi itu bermakna:
"Jika telah
menyatukan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan
Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."
Wafatnya Gajah Mada
Karier Gajah Mada ini
makin memuncak setelah Tribhuana Wijayatunggadewi turun tahta pada 1351 M,
Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Bersama dengan Gajah Mada, Hayam Wuruk
memimpin Majapahit dan mencapai masa kejayaannya.
Namun kegemilangan Gajah Mada pun meredup ketika, Perang
Bubat 1357 M. Pada perang tersebut terjadi pertempuran tidak seimbang antara
pasukan Majapahit dengan pasukan Kerajaan Sunda yang akhirnya menimbulkan
banyak korban dari Sunda.
Tindakan Gajah Mada ini sangat disayangkan oleh Hayam Wuruk.
Saat itu Hayam Wuruk menganugerahi Gajah Mada berupa tanah di daerah
Probolingo. Namun, penganugerahan ini pun disinyalir sebagai bentuk anjuran
halus dari agar Gajah Mada menjauh dari Majapahit.
Gajah Mada pun mangkat pada 1364 M. Setelah wafatnya, Hayam
Wuruk pun melanjutkan kepemimpinannya di Majapahit hingga akhirnya ia meninggal
pada 1389 M. Sepeninggal dua orang ini Majapahit di masa-masa selanjutnya
mengalami penurunan dan akhirnya runtuh pada 1527 M.
Catatan:
1.
Naskah dikutip lansung dari https://tirto.id/sejarah-hidup-gajah-mada-mahapatih-majapahit-isi-sumpah-palapa-f9ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar