4 tahun lamanya rakyat kamboja menderita dibawah rezim otoriter Khemer Merah Pol pot yang mengorbankan nyawa sekitar 2 juta rakyatnya. Kekejaman yang tiada tara terhadap rakyat sendiri ini membuat segelintir orang-orang khemer merah pun tidak tega melihatnya. Maka dengan bantuan Vietnam mereka menggulingkan rezim otoriter ini
Kekuasaan Pol Pot yang bersifat represif dan
sadis rupanya tidak bertahan cukup lama. Dengan adanya masalah internal dan
tidak berkembangnya perekonomian, semakin membuat pemerintahan Pol Pot kalang
kabut dan menemui titik akhir jatuhnya rezim yang keji ini. Rezim Khmer Merah
digulingkan oleh kekuatan gabungan antara Kampuchean
National United of National Salvation (KNUFNS) dan pasukan Vietnam.
KNUFNS adalah suatu kelompok atau front yang berisikan dari kader-kader Khmer
Merah yang berada di Vietnam. Mereka inilah yang memiliki pemikiran
bertentangan dengan Pol Pot dan sebagian dari mereka juga menjadi buronan dari
pihak Pol Pot. Pada titik ini, sudah semakin yakin bahwa pemerintahan Khmer
Merah mulai goyah karena ada konflik internal yang nantinya akan memicu
serangan secara fisik.
Keterpercayaan publik khusunya anggota Khmer
Merah yang bersebrangan dengan paham Pol Pot mulai berkurang. Dukungan terhadap
rezim perlahan mulai hilang dan malah bersekutu dengan Vietnam. Bagaimana
tidak, yang awalnya hidup bebas tanpa ada paksaan secara tiba-tiba kehidupan
mereka menjadi penuh dengan ancaman dan tentu kualitas hidup khususnya
kesejahteraan merosot. Maka dari itu masyrakat Kamboja mulai frustasi dan
nantinya mereka-mereka ini lah yang akan membelot kesetiaan dan akan membantu
Vietnam dalam penyerangan terhadap pasukan Khmer Merah dalam peperangan
Kamboja-Vietnam yang sejak awal sudah menuai konflik.
Menjelang akhir kepemimpinan rezim Khmer
Merah, pasukan Pol Pot yang memiliki riwayat hubungan buruk dengan Vietnam,
menyerang ke wilayah Vietnam dan membunuh ribuan rakyat Vietnam tanpa ampun.
Hal yang membuat Pol Pot begitu tidak suka dengan Vietnam adalah karena ia
tidak ingin menjadi bagian dari Indocina, di mana Indocina tersebut terpusat di
Vietnam. Akibat kejadian itu, pemerintah Vietnam tak tinggal diam dan melakukan
aksi penyerangan dengan motif balas dendam.
Pasukan Vietnam menyerang kamp-kamp milik Khmer Merah
dibantu oleh KNUFNS yang merupakan bagian dari Khmer Merah pro Vietnam,
penyerangan itu membuat pasukan Khmer Merah banyak yang tewas. Hingga akhirnya
penyerangan tersebut berhasil sampai pasukan Vietnam dan KNUFNS dapat menguasai
kota Phnom Penh pada tanggal 7 Januari 1979. Setelah itu Pol Pot dan
kawan-kawan kabur ke arah Thailand.
Catatan
:
1.
Tulisan dikutip dari https://retizen.republika.co.id/posts/12860/genosida-khmer-merah-yang-kelam-di-kamboja
2.
Gambar diambil dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar