Yoseph Stalin, salah satu tokoh paling
kontroversial dalam sejarah dunia, adalah pemimpin Uni Soviet yang memegang
kekuasaan dengan tangan besi selama lebih dari tiga dekade. Dikenal sebagai diktator
yang menakutkan, ia mengendalikan seluruh aspek kehidupan politik, sosial, dan
ekonomi di Uni Soviet. Di balik kekuasaan absolutnya, Stalin dikenang atas
kebijakan-kebijakan brutal seperti pembersihan besar-besaran (Great Purge) yang
menewaskan jutaan orang, deportasi massal, serta rezim teror yang ia bangun.
Meskipun ia memegang kekuasaan dengan kekuatan luar biasa, akhir hidup Stalin
diwarnai oleh keraguan dan kesepian yang dalam.
Stalin
lahir dengan nama Ioseb Besarionis Dze Jughashvili pada 18 Desember 1878 di
Georgia. Melalui serangkaian manuver politik yang cerdik dan tanpa ampun, ia
berhasil naik ke puncak kekuasaan setelah kematian Vladimir Lenin pada tahun
1924. Di bawah kepemimpinannya, Uni Soviet berubah menjadi negara yang sangat
totaliter dengan kontrol penuh negara terhadap segala aspek kehidupan warganya.
Stalin dikenal sebagai pemimpin yang paranoid, yang merasa terancam oleh
siapapun, termasuk orang-orang terdekatnya. Hal ini memicu pembersihan
besar-besaran yang menghancurkan lawan-lawan politiknya dan mengakibatkan
kematian jutaan orang, termasuk anggota partai, intelektual, militer, dan warga
sipil biasa.
Namun,
seiring bertambahnya usia, kekuasaan absolut yang dimiliki Stalin tidak dapat
menghindarkannya dari kenyataan yang menghampiri semua manusia: kematian. Pada
awal 1950-an, kesehatan Stalin mulai menurun, tetapi ia tetap menjalankan peran
sebagai pemimpin yang kuat. Pada tanggal 1 Maret 1953, Stalin ditemukan
terbaring tak sadarkan diri di lantai kamar pribadinya di dacha (rumah
peristirahatan) dekat Moskow. Tubuhnya lumpuh sebagian, dan ia menderita
pendarahan otak yang parah. Meski begitu, butuh beberapa waktu sebelum para
penjaga dan anggota Politbiro berani memanggil dokter karena ketakutan akan
murkanya.
Ketakutan
dan paranoia yang melingkupi lingkaran kekuasaan Stalin bahkan menjelang akhir
hidupnya menunjukkan betapa kuatnya kendali teror yang ia ciptakan. Para
pejabat tinggi tidak berani mengambil tindakan apapun tanpa instruksi yang
jelas, meskipun jelas bahwa kondisi kesehatan Stalin sangat mengkhawatirkan.
Akhirnya, setelah beberapa hari tanpa perawatan medis yang memadai, pada 5
Maret 1953, Yoseph Stalin meninggal dunia.
Kematian
Stalin membawa perubahan besar di Uni Soviet. Meskipun ia meninggalkan warisan
negara yang kuat dan industrialisasi yang pesat, kebijakan represif dan teror
yang diterapkannya membuat masyarakat hidup dalam ketakutan selama
bertahun-tahun. Setelah kematiannya, Uni Soviet berada dalam ketidakpastian
politik hingga akhirnya Nikita Khrushchev mengambil alih kepemimpinan. Dalam
Kongres Partai Komunis tahun 1956, Khrushchev mengecam kultus individu dan
kebijakan-kebijakan brutal Stalin dalam sebuah pidato yang mengejutkan dunia,
yang dikenal sebagai "Pidato Rahasia." Hal ini menandai awal destalinisasi
dan perubahan signifikan dalam politik Uni Soviet.
Akhir hidup Yoseph Stalin mungkin diwarnai oleh kesepian dan paranoia, namun dampak dari kepemimpinannya terus dirasakan jauh setelah ia tiada. Stalin dikenang sebagai salah satu diktator paling menakutkan dalam sejarah dunia, yang membentuk jalur perkembangan Uni Soviet selama beberapa dekade dan meninggalkan warisan yang kompleks: kekuatan negara yang besar, tetapi dengan harga kebebasan dan jutaan nyawa.
Catatan:
1. Naskah dibuat dengan bantuan CHAT GPT
2. Gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar