Tan malaka sosok yang unik. Pada zaman Belanda sebenarnya hidupnya sudah senang, sebagai pegawai gajinya cukup lumayan dan nyaman. Namun karena melihat perlakuan orang belanda kepada kuli-kuli kontrak yang sangat tidak manusiawi, ia tinggalkan segala kenyamanan hidupnya dan bergabung dengan organisi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai
pejuang yang ingin membebaskan Indonesia dari penjajahan hidupnya jauh dari
kenyaman. Beberapa kali ia masuk penjara bahkan pernah pula ia berkelana di
luar Indonesia karena ia tidak boleh menjejakkan kaki di negeri yang
dicintainya ini. Sayang setelah kemerdekaan diproklamirkan, ketika terjadi pemberontakan
Madiun yang ia tidak terlibat dalam gerakan itu. Namun karena pemberontakan itu
dilakukan oleh kelompok Komunis dan kala itu ia juga dikenal sebagai tokoh
komunis, ia terpaksa menyingkir untuk keamanan dirinya. Namun akhir tentara
kita yang sedang menghadapi dua musuh, yaitu Belanda dan pemberontak madiun
menangkapnya. Karena kondisi perang, ia di eksekusi oleh tentara Indonesia Negara
yang diperjuangkannya.
Banyak
sisi yang menarik dari kehidupan tokoh ini.Suara.com yang dilansir oleh
Babe.com memaparkan beberapa fakta menarik tentang pejuang ini.
1. Punya nama kecil Ibrahim
Kita mengenal Tan Malaka hanya dari gelarnya semata, namun ternyata lelaki kelahiran 1897 ini memiliki nama kecil Ibrahim. Tapi pada usia 16 tahun gelar 'Datuk Tan Malaka' didapatnya dalam upacara adat.
Alih-alih
banyak orang memanggilnya Datuk yang identik dengan gelar semi bangsawan,
lelaki itu lebih sering menyebut dirinya dengan panggilan Tan Malaka saja.
2. Pernah disebut Pangeran dari Malaka
Akibat
gelarnya sebagai Datuk, yang menunjukkan garis keturunan semi bangsawan dari
sang ibunda, Rangkayo Sinah sosok yang cukup disegani di desa karena berasal
dari keluarga terpandang. Sedangkan ayahnya H.M. Rasad hanya seorang pegawai
pertanian biasa.
Datuk
yang diartikan pemimpin, penghulu atau kepala adat, akhirnya membuat ia jadi
bahan candaan teman saat bersekolah di Haarlem, Belanda yang menyebut 'Pangeran
dari Malaka'.
3. Jago Pencak Silat jurus kepiting
Sebagai
lelaki kelahiran Minang, maka tidak lengkap bil tak pandai pencak silat, karena
lazimnya 1 hingga 2 kali seminggu anak lelaki Minang akan berlatih pencak
silat. Itu juga yang dilakukan Tan Malaka kecil, bahkan ia sempat mempraktikkan
silatnya pada teman satu kosnya di Bussum, Belanda.
Jurus
kepiting dari pencak silat dipraktikan Tan Malaka saat mendapatkan serangan
dari temannya, dan Tan membela diri dengan melakukan jurus tersebut, sampai
akhirnya temannya tersebut benar-benar berperilaku baik kepadanya.
4. Suka tawuran antarkampung
Dialami
banyak anak, termasuk Tan Malaka yang terkenal sebagai anak bandel. Perilaku
ini membuatnya sering mendapatkan hukuman dari ibu dan gurunya. Saat ada
perkelahian antar kampung, Tan acap kali bertindak sebagai jagoan atau pentolan
memimpin perkelahian.
Tan
juga dikenal sebagai sosok yang tidak kenal takut. Diceritakan pernah Tan yang
tidak memiliki saudara perempuan itu meladeni tantangan senior berenang di
sungan deras dan bergelombang, yang akhirnya membuat ia pingsan.
5. Tidak pernah menikah tapi nyaris bertunangan
Hingga
akhir hayatnya, Tan Malaka tidak pernah menikah. Namun siapa sangka ia nyaris
bertunangan dengan gadis pilihan keluarganya.
Tapi pertunangan digagalkan Tan lantaran, saat itu ia yang
berusia 16 tahun dihadapkan pada 2 pilihan menerima gelar datuk atau
ditunangkan, dan akhirnya ia memilih untuk menerima gelar datuk.
Catatan:
- - Sumber asli tulisan ttps://www.babe.news/a/6914570721389871618?af_dp
- - Gambar diambil dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar