Kamis, 07 Januari 2021

Mengenal Lebih Dekat Pahlawan Kemerdekan Tan Malaka

Tan malaka sosok yang unik. Pada  zaman Belanda sebenarnya hidupnya sudah senang, sebagai pegawai gajinya cukup lumayan dan nyaman. Namun karena melihat perlakuan orang belanda kepada kuli-kuli kontrak yang sangat tidak manusiawi, ia tinggalkan segala kenyamanan hidupnya dan bergabung dengan organisi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 


Sebagai pejuang yang ingin membebaskan Indonesia dari penjajahan hidupnya jauh dari kenyaman. Beberapa kali ia masuk penjara bahkan pernah pula ia berkelana di luar Indonesia karena ia tidak boleh menjejakkan kaki di negeri yang dicintainya ini. Sayang setelah kemerdekaan diproklamirkan, ketika terjadi pemberontakan Madiun yang ia tidak terlibat dalam gerakan itu. Namun karena pemberontakan itu dilakukan oleh kelompok Komunis dan kala itu ia juga dikenal sebagai tokoh komunis, ia terpaksa menyingkir untuk keamanan dirinya. Namun akhir tentara kita yang sedang menghadapi dua musuh, yaitu Belanda dan pemberontak madiun menangkapnya. Karena kondisi perang, ia di eksekusi oleh tentara Indonesia Negara yang diperjuangkannya.



Banyak sisi yang menarik dari kehidupan tokoh ini.Suara.com yang dilansir oleh Babe.com memaparkan beberapa fakta menarik tentang pejuang ini.

1. Punya nama kecil Ibrahim

Kita mengenal Tan Malaka hanya dari gelarnya semata, namun ternyata lelaki kelahiran 1897 ini memiliki nama kecil Ibrahim. Tapi pada usia 16 tahun gelar 'Datuk Tan Malaka' didapatnya dalam upacara adat.

Alih-alih banyak orang memanggilnya Datuk yang identik dengan gelar semi bangsawan, lelaki itu lebih sering menyebut dirinya dengan panggilan Tan Malaka saja.

2. Pernah disebut Pangeran dari Malaka



Akibat gelarnya sebagai Datuk, yang menunjukkan garis keturunan semi bangsawan dari sang ibunda, Rangkayo Sinah sosok yang cukup disegani di desa karena berasal dari keluarga terpandang. Sedangkan ayahnya H.M. Rasad hanya seorang pegawai pertanian biasa.

Datuk yang diartikan pemimpin, penghulu atau kepala adat, akhirnya membuat ia jadi bahan candaan teman saat bersekolah di Haarlem, Belanda yang menyebut 'Pangeran dari Malaka'.

3. Jago Pencak Silat jurus kepiting



Sebagai lelaki kelahiran Minang, maka tidak lengkap bil tak pandai pencak silat, karena lazimnya 1 hingga 2 kali seminggu anak lelaki Minang akan berlatih pencak silat. Itu juga yang dilakukan Tan Malaka kecil, bahkan ia sempat mempraktikkan silatnya pada teman satu kosnya di Bussum, Belanda.

Jurus kepiting dari pencak silat dipraktikan Tan Malaka saat mendapatkan serangan dari temannya, dan Tan membela diri dengan melakukan jurus tersebut, sampai akhirnya temannya tersebut benar-benar berperilaku baik kepadanya.

4. Suka tawuran antarkampung



Dialami banyak anak, termasuk Tan Malaka yang terkenal sebagai anak bandel. Perilaku ini membuatnya sering mendapatkan hukuman dari ibu dan gurunya. Saat ada perkelahian antar kampung, Tan acap kali bertindak sebagai jagoan atau pentolan memimpin perkelahian.

Tan juga dikenal sebagai sosok yang tidak kenal takut. Diceritakan pernah Tan yang tidak memiliki saudara perempuan itu meladeni tantangan senior berenang di sungan deras dan bergelombang, yang akhirnya membuat ia pingsan.

5. Tidak pernah menikah tapi nyaris bertunangan



Hingga akhir hayatnya, Tan Malaka tidak pernah menikah. Namun siapa sangka ia nyaris bertunangan dengan gadis pilihan keluarganya.

Tapi pertunangan digagalkan Tan lantaran, saat itu ia yang berusia 16 tahun dihadapkan pada 2 pilihan menerima gelar datuk atau ditunangkan, dan akhirnya ia memilih untuk menerima gelar datuk.




Catatan:

  1. - Sumber asli tulisan ttps://www.babe.news/a/6914570721389871618?af_dp
  2. - Gambar diambil dari google