Pada 2 postingan terdahulu sudah kita bahas bagaimana sepak terjang rezim khemer Merah dengan pimpinannya Pol Pot yang begitu tega menjadikan tanah air mereka sebagai kuburan rakyatnya sendiri. Pada postingan yang ketiga ini kita lihat pula biography atau riwayat hidupnya.
Saloth Sar, atau yang
lebih dikenal dengan nama Pol Pot, adalah mantan Perdana Menteri Demokratik
Kamboja. Selama menjadi Perdana Menteri, ia dikenal otoriter dan kejam baik
kepada rakyat maupun pejabat. Ketika ia berkuasa, sekitar 21% penduduk Kamboja
tewas karena pembantaian, kerja paksa, maupun kelaparan. Kediktatoran dan
kekejaman Pol Pot membuatnya masuk dalam jajaran 15 Diktator Kelas Dunia dan 10
Orang Terkejam Sepanjang Masa.
Pol Pot lahir di Kampong
Thom tahun 1928. Ia adalah anak ke-8 dari 9 bersaudara di keluarga
keturunan Cina yang cukup kaya. Saudara perempuannya yang bernama Roeung
merupakan selir Raja Sisowath Monivong, sehingga ia memiliki akses untuk keluar
masuk istana raja. Ia sempat medapatkan kesempatan untuk bersekolah di Lycee
Sisowath, namun prestasinya tidak begitu bagus. Selanjutnya, Pol Pot
mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Paris pada bidang Teknik Radio tahun
1949-1953, walaupun pada akhirnya ia gagal menyelesaikan studinya karena alasan
prestasi. Disana, ia bergabung dengan Partai Komunis Perancis dan sebuah
organisasi komunis rahasia yang bernama "Lingkaran Marxis".
Kegagalan Pol Pot dalam
studinya membuat ia kembali ke tanah air. Ia adalah anggota pertama Marxis
Circle yang kembali ke Kamboja sehingga ia ditugasi untuk mengevaluasi berbagai
partai pemberontak di Kamboja.Ia kemudian juga bergabung dengan United Khmer
Isaarak Front, sebuah perkumpulan yang menentang kekuasaan Perancis di Kamboja.
Pemerintahan Pangeran Sihanouk juga memiliki tujuan yang yang sama dengan
perkumpulan tersebut. Tahun 1954, Perancis dipaksa angkat kaki dari Kamboja.
Pada tahun itu, Pol Pot menjadi anggota Khmer People's Revolutionary Party yang
merupakan partai komunis pertama di Kamboja. Kebenciannya terhadap kaum
intelektual tumbuh dengan subur pada masa ini. Partai ini sempat berkonflik
dengan Vietnam yang ingin memegang kendali atas kelompok anti pemerintahan
Sihanouk.
Tahun 1960, Pol Pot
bersama pengikutnya mendirikan Partai Pekerja Kamboja dimana ia didaulat
menjadi Sekretaris Umum. Tiga tahun setelahnya, ia naik pangkat menjadi
Sekretaris Partai menggantikan Samouth yang beberapa waktu setelahnya
hilang secara misterius. Tiga belas tahun selanjutnya, Pol Pot dan anggota
partai lainnya menjalankan fungsi organisasi di hutan belantara yang jauh dari
keramaian. Tahun 1966, Partai Pekerja Kamboja berubah nama menjadi Partai
Komunis Kamboja. Partai Komunis Kamboja menggerakan banyak demonstrasi
menentang pemerintahan sihanouk. Desember 1969 hingga January 1970, Pol Pot dan
partainya merencanakan penggulingan Sihanouk. Tahun 1970, Pol Pot berhasil
menggulingkan Sihanouk yang kemudian digantikan oleh Lon Nol.
April 1975, suasana
Phnom Penh memanas karena terjadi perang memperebutkan kekuasaan Negara
Demokratik Kamboja antara pihak Pol Pot yang beraliansi dengan partai-partai
komunis lain dengan pendukung Sihanouk. Setahun kemudian, kubu Sihanouk kalah
dan Pol Pot diangkat sebagai Perdana Menteri Kamboja, setelah ia terpilih lagi
menjadi sekretaris partai. Namun demikian, kekuasaan Pol Pot banyak ditentang
oleh pemimpin-pemimpin partai yang telah terpengaruh oleh Vietnam. Pol Pot
akhirnya harus menghabisi kawan sendiri demi kestabilan posisinya. Selain kejam
pada kawan sendiri, Pol Pot juga menunjukkan kediktatorannya sebagai pemimpin
dengan memerintahkan rakyat untuk pindah ke perkotaan dan bekerja. Perintah Pol
Pot ini menyebabkan terjadinya ledakan penduduk di ibukota yang dalam waktu
singkat populasi disana bertambah sekitar satu juta jiwa. Program kerja paksa
membuat rakyat menderita kelaparan, dan parahnya mereka tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan. Pol Pot bertanggung jawab atas kematian sekitar 20%
populasi penduduk Kamboja karena sikap otoriternya.
Penyerangan Vietnam kepada rezim Pol Pot menjadi awal mula kehancurannya. Tahun 1979, Pol Pot didakwa hukuman mati karena pembantaian penduduk yang dilakukannya. Keputusan ini dikeluarkan oleh pemerintahan yang baru, yaitu Republik Kamboja, yang terbentuk atas pertolongan Vietnam. Pada Desember 1979, ia dicopot dari jabatannya sebagai ketua partai. Tidak banyak yang tahu kabar Pol Pot setelah itu.
Setelah beberapa tahun bersembunyi, Pol
Pot ditangkap pada tahun 1997. Pol Pot menjadi tahanan rumah dan akhirnya
meninggal dunia pada 15 April 1998 karena gagal jantung. Namun, ada dugaan
bahwa ia meninggal karena bunuh diri, sebab permintaan pemerintah untuk melihat
jenazahnya ditolak dan jenazahnya dikremasi di Anlong Veng, zona Khmer Rogue
beberapa hari kemudian. Hal ini semakin menguatkan rumor yang beredar.
1. Tulisan dikutip lansung dari https://www.merdeka.com/pol-pot/profil/
2. Gambar diambil dari google