Majapahit
kerjaan besar yang pernah ada di Nusantara. yang pernah menguasai hampir seluruh bagian
yang kini disebut Indonesia, menyisakan penggal sejarah kelam. Terjadi Perang
Paregreg sebagai salah satu awal kehancuran kemaharajaan yang berdiri sejak
akhir abad ke-13 Masehi ini.
Majapahit membawahi
tidak kurang dari 98 kerajaan di Nusantara. Wilayah kekuasaan kerajaan
Hindu-Buddha ini mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara,
Sulawesi, hingga Maluku. Namun kemudian timbul pertanyaan.
Kerajaan Sebesar itu bagaimana bisa berakhir dan hanya tinggal dalam sejarah
Saja.
Kemunduran ini dimulai dengan
dipecatnya Maha Patih Gajah Mada oleh Raja Hayam Wuruk karena peristiwa perang
Bubad yang di luar perkiraan. Dalam Novel yang di tulis oleh Langit Kristiadi,
Gajah Mada menyesalkan pemecatan ini hanya karena seorang perempuan yaitu Diah
Pitaloka dan keluarganya dalam perang Bubat. Diah Pitaloka adalah calon
permaisuri Hayam wuruk.
Setelah Hayam Wuruk
wafat sebagai penerus takhta Majapahit, tampillah Wikramawardhana, menantu
Hayam Wuruk alias suami dari Kusumawardhani. Kusumawardhani adalah putri Hayam
Wuruk dari permaisuri. Kepemimpinan Wikramawardhana ternyata mendapat guncangan
dari kalangan internal kerajaan sendiri. Perlawanan tersebut dikobarkan oleh
Bhre Wirabhumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari istri selir.
Wikramawardhana menguasai bagian keraton barat
Majapahit. Sedangkan, Bhre Wirabhumi memimpin keraton bagian timur. Pertikaian
ini bersumber pada masalah perebutan kepemimpinan pemerintahan di antara para
penguasa daerah atau raja-raja taklukan yang masih merupakan kerabat istana.
Tahun 1405, pecahlah polemik antara pihak Wikramawardhana melawan kubu Bhre
Wirabhumi yang kemudian disebut sebagai Perang Paregreg. Perang saudara ini
dimenangkan oleh Wikramardhana setelah Bhre Wirabhumi tewas pada 1406.
Deretan penerus
penguasa Majapahit setelah Wikramawardhana (1389-1429) tidak ada yang mampu
membangkitkan kejayaan kerajaan yang pernah digapai pada masa Hayam Wuruk dan
Gajah Mada.
Dikutip dari The
Name's of Hayam Wuruk Sister's (1978) karya J. Noorduyn, pusat pemerintahan
Majapahit dipindahkan dari Trowulan ke Daha (Kediri) pada era kepemimpinan
Girindrawardhana atau Brawijaya VI (1478-1489).
Keruntuhan Majapahit dituntaskan oleh serangan Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Sultan Trenggana (1521-1546). Trenggana adalah penguasa Kesultanan Demak ke-3 setelah Raden Patah dan Pati Unus.
Kesultanan Demak
merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Ajaran Islam kala itu memang sedang
berkembang pesat dan kian melemahkan pamor Majapahit yang mayoritas rakyatnya
menganut agama Hindu atau Buddha.
Tahun 1527, Sultan Trenggana mengirim pasukan untuk menduduki Majapahit dan mengambil-alih wilayah-wilayah taklukan yang masih tersisa. Kemaharajaan yang pernah amat besar dan perkasa itu pun akhirnya benar-benar musnah.
Catatan:
1. 1. Naskah diadopssi dari https://tirto.id/sejarah-perang-paregreg-awal-runtuhnya-kerajaan-majapahit-f9CB
2. 2. Gambar diambil dari google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar