Senin, 02 Februari 2015

DIKTATOR TERKEJAM



Siapakah Diktator yang paling kejam?
Banyak yang mengatakan Adolf Hitler pemimpin Nazi Jerman yang  dicatat sejarah sebagai pemusnah 6 juta Yahudi selama perang DuniaII
Namun kalau sudut pandang kita adalah jumlah korban, maka diktator terkejam adalah Josep Stalin diktator Uni soviet. Dia malah membunuh  

Sekitar 60 jutaan. Dan yang jadi korban bukan musuh negaranya, malah kawan seperjuangan dan rakyat Uni Soviet yang dipimpinnya,

Joseph Stalin  yang nama aslinya Losif Vissarionovich Dzugashvili (1879-1953), yang  jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di kota Gori, Georgia di Kaukasus dan bahasa asalnya pun Georgia. Ketika kecil dia dibesarkan dalam suasana miskin papa. Ayahnya tukang sol sepatu yang gemar mabuk dan menggebuki anaknya. Ayah yang  pemabuk ini meninggal tatkala Iosif berumur sebelas tahun.
        Selagi muda Iosif belajar di sekolah gereja di kota Gori dan sesudah menginjak umur belasan dia masuk seminari teologi di Tiflis. Tetapi, tahun 1899 dia dikeluarkan  karena dituduh "menyebar pikiran-pikiran subversif." Kemudian  ia  bergabung  dengan gerakan Marxis bawah tanah, dan di tahun 1903.  Sebagai aktivis komunis dia ditahan tak kurang enam kali. Di masa inilah dia mulai pakai nama samaran yang sedap dan cocok: Stalin, orang yang terbuat dari baja.
       Stalin tidak pegang peranan menentukan dalam revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin meninggal dunia.
         Sebenarnya Lenin cenderung agar penggantinya Leon Trotsky. Namun Stalin dengan bantuan Lev Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya.
Trotsky yang sudah tersingkir dan lari keluar negeri tetap dikejar dan dibunuh Kemudian Stalin berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka.  Berikutnya manusia baja ini mulai pula menyingkirkan  seluruh loyalis Lenin dan petinggi partai  yang seangkatan dengannya.  Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.
      Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihatnya .
       Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka sebelum dihukum mati dipaksa membuat pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat bahwa mereka telah berkhianat kepada bangsa.
Di tahun 1938, orang yang mengkoridnir  dan merintis revolusi, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, dan juga dipaksa mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.
Pembersihan di pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan kontra revolusioner. Stalin lebih sukses dalam hal membunuh kaum Komunis ketimbang yang dilakukan oleh polisi Czar sendiri. Contohnya, dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.
       Diantara politik ekonomi yang ditegaskan stalin adalah kolektivitassisasi paksa sektor pertanian; politik ini amat tidak populer dikalangan petani dan banyak diantara mereka yang menantangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang terbelakang sejak saat itu.
Disamping kelaparan, Stalin memerintahkan pembersihan dalam Uni Soviet. Orang manapun yang dianggap musuh negara harus dimusnahkan. Perkiraan jumlah yang terbunuh dibawah pemerintahan stalin berkisar antara 10 juta hingga 60 juta.
Ironis memang bagi para revolusioner yang dengan taruhan harta dan  nyawa menumbangkan Tsar dalam revolusi 1917, jangankan menikmati hasilnya, malah semua mereka dibunuh dan dihina oleh kawan seperjuangan mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar