Minggu, 01 Februari 2015

KESULTANAN SIAK SRI INDERAPURA TANGGAL 1 PEBRUARI 1858

Tanggal 1 Pebruari 1858 Sultan Siak  menandatangani perjanjian  dengan Pemerintahan Hindia Belanda yang menjadikan Kesultanan Siak sebagai salah satu bagian dari pemerintah Hindia Belanda.
Dari perjanjian tersebut, Kesultanan Siak Sri Inderapura kehilangan kedaulatannya pada  setiap pengangkatan raja atau setiap pengangkatan raja harus mendapat persetujuan dari Belanda. Dalam pengawasan wilayah, Belanda mendirikan pos militer di Bengkalis dan melarang Sultan Siak untuk melakukan perjanjian dengan pihak asing tanpa persetujuan Residen Riau (Pemerintahan Hindia-Belanda).
Kesultanan Siak Sri Inderapura didirikan oleh Raja Kecil atau  Sultan Abdul Jalil. Dalam perjalanannya Sultan Abdul Jalil yang mengklaim dirinya sebagai pewaris Malaka melakukan ekspansi wilayah kekuasaan yang dimulai dengan memasukkan. Rokan kedalam wilayah Kesultaanan Siak serta membangun pertahanan armada laut di Bintan. Tahun 1740-1745 Sultan Abdul Jalil mampu menaklukkan  beberapa kawasan di Semenanjung  Malaya.
 Kesultanan Siak mencapai puncak kejayaannya pada abad XVIII dengan menjadi kekuatan yang dominan di pesisir timur Sumatera. Tahun 1780, Kesultanan Siak mampu menaklukkan  daerah Langkat, Deli, dan Serdang. Di bawah perjanjian kerjasama dengan VOC (1784), Kesultanan Siak membantu VOC untuk menyerang dan menundukkan Selangor. Sebelumnya mereka telah bekerjasama untuk memadamkan kudeta dari Raja Ali Fisabilillah di Pulau Penyengat.
Timbulnya pertikaian internal Siak serta persaingannya dengan Inggris dan Belanda semakin melemahkan pengaruh hegemoni Kesultanan Siak atas wilayah-wilayah yang pernah dikuasainya. Kepentingan-kepentingan kekuatan asing semakin menjadikan Siak berada pada posisi yang terus melemah.
Terlebih saat pemerintahan Hindia-Belanda memaksa Sultan Siak untuk menyerahkan wilayah Bengkalis kepada Residen Riau melalui perjanjian yang ditandatanganinya pada tanggal 26 Juli 1873. Akan tetapi di tengah tekanan dari Belanda tersebut, Kesultanan Siak masih mampu bertahan sampai kemerdekaan Indonesia. Sekalipun semasa pendudukan Jepang, sebagian besar kekuatan militer Kesultanan Siak sudah tidak berdaya lagi.
(Sumber: Krisna Bayu Adji: Sejarah Runtuhnya Kerajaan-kerajaan di Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar