Senin, 03 Juni 2019

Membunuh Puluhan Juta Orang Namun Dunia Tidak Mengecamnya


Kalau ada pertanyaan siapa yang paling kejam ? Pikiran orang tentu akan tertuju kepada suatu nama “Adolf Hitler” dictator Jerman pada Perang Dunia 2. Meskipun sebenarnya banyak dictator kejam lain seperti Stalin dari Rusia, Pol Pot dari Kamboja, dan lain-lainnya. Semua orang yang membaca sejarah tahu mereka-mereka ini dan seluruh penduduk dunia mengecam kekejaman mereka.
 
 Namun ada satu orang penguasa yang membunuh secara brutal sekitar sepuluh juta jiwa, namun dunia seakan tidak mencatatnya sebagai orang yang terkejam dunia. Dan pada akhir khayatnya sang pembunuh bengis ini  hidup santai, menikmati kekayaannya seperti orang yang tidak berdosa.
Siapakah manusia biadab yang dianak emaskan sejarah itu? Dia adalah Leopold II seorang Raja dari Belgia. Atau King Leopold II of Belgium. Ia membunuh lebih dari sepuluh juta penduduk Konggo Afrika  atau Zaire sekarang.  Entah bagaimana kisahnya sehingga Dia bisa  “memiliki” Kongo selama pemerintahannya sebagai raja konstitusional Belgia. Setelah beberapa kali gagal mengkolonisasi negara-negara di Asia dan Afrika, ia menetap di Kongo.

Dari berbagai sumber mengatakan  Raja Leopold II “membeli” negara itu. Karena merasa memiliki daerah itu beserta rakyatnyadia memperlakukan penduduk setempat ibarat  budak saja. Ia mengubah seluruh negara menjadi perkebunan dan penduduknya sebagai budak pribadinya sendiri. Dia menyamarkan transaksi bisnis sebagai “filantropis” dan “ilmiah” dalam upayanya dibawah bendera Masyarakat Internasional Afrika (International African Society).
Tangan manusia yang dipotong
Raja Leopold II menggunakan tenaga rakyat Kongo dan diperbudak untuk mengekstrak sumber daya Kongo dan baik barang atau bidang jasanya. Pemerintahannya telah berjaya melalui kamp kerja, Pekerja yang tidak berhasil mencapai target kerja di siksa dan bahkan dimutilasi seperti dipotong salah satu organ tubuhnya. Dan semua ini dilakukan oleh tentara pribadi yang dibentuknya.  
Sebagian penduduk yang dimutilasi
Menggunakan tentara yang bernama “Force Publique”, Raja Leopord memaksa penduduk lokal untuk bekerja hingga mereka mati. Semua itu dilakukan untuk memenuhi ambisinya dalam meraih keuntungan. Jika penduduk lokal tak memenuhi ambisinya, maka mereka akan diculik untuk ditembak mati atau organnya diambil hidup-hidup. Bangsa kolonial ini juga secara sistimatik melakukan penyerangan seksual terhadap wanita lokal Kongo. Selama pelaksanaan kamp kerja paksa inilebih dari sepuluh juta penduduk menjadi korban.
 Prosesi pemakaman si Raja bengis
Raja bengis dari Belgia ini meninggal pada tanggal 17 Desember 1909, Leopold II meninggal di Laeken. Dia dikebumikan di lemari besi kerajaan di Gereja Lady of Laeken (Church of Our Lady of Laeken) di Brussels. Pada akhir pemerintahannya, dia tidak populer, dan prosesi pemakamannya dicemooh. Mahkota Belgia diteruskan ke Albert, anak saudara Leopold, Philip, Pangeran Flanders (Count of Flanders). Namun sejarah tidak mencatatnya sebagai salah seorang terkejam di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar