Kamis, 25 Maret 2021

Mengenal Lebih Dekat Thomas Stamford Raffles Tokoh Penjajah dari Inggris


Kalau kita sejarah Indonesia, Negara yang menjajah Nusantara tidak hanya Belanda. Inggris pernah merebut Indonesia dari Inggris. Penjajahan Inggris ada satu nama yang tidak dapat dititinggalkan, dialah Thomas Stamford Raffles yang nantinya juga dikenal sebagai pendiri Singapura.

Inilah beberapa fakta menarik dari Gubernur Inggris yang berkuasa dari tahun 1811 s/d 1816 di Indonesia itu yang dikutip dari Idntimes.com.

 1. Tidak lahir dari keluarga bangsawan  



Meskipun menyandang gelar Sir, Raffles bukanlah keturunan bangsawan. Gelar itu diperolehnya karena jasa-jasa Raffles untuk negerinya. Ayah Raffles bernama Benjamin Raffles yang berprofesi sebagai kapten kapal dan Ibunya bernama Anne Lyde Linderman.

2. Lahir di atas geladak kapal 



Karena ayahnya berprofesi sebagai kapten kapal, mungkin itulah alasannya mengapa Thomas Raffles lahir di laut  Jamaika, dekat Port Moran, di atas geladak kapal Ann, pada 6 Juli 1781. Selain itu, hal senada tentang kelahiran Raffles pun diungkapkan oleh Boulger dalam buku berjudul The Life of Sir Stamford Raffles.    

3. Stamford bukanlah nama lahirnya 



Ketika lahir, nama yang diberikan oleh orang tuanya adalah Thomas Raffles. Nama Stamford itu dicantumkan oleh dirinya sendiri saat ia tumbuh menjadi pribadi yang dihormati di kawasan Laut Cina Selatan. Setelah itu, barulah dirinya dikenal dengan nama Thomas Stamford Raffles.

4. Pernah menjadi juru tulis 



Krisis ekonomi yang melanda Inggris pada waktu itu membuat keluarga Raffles mengalami kesulitan. Untuk menyokong kehidupan ekonomi keluarga, Raffles harus mencari pekerjaan. Berkat bantuan sahabat ayahnya dan dengan berbekal pendidikan seadanya, beruntung sekali Raffles ditawari menjadi seorang juru tulis di perusahaa Hindia Timur (East India Company).

Dalam  kata pengantar buku History of Java versi bahasa Indonesia dikatakan bahwa Raffles adalah orang yang ulet dan memiliki kemauan keras. Karena sikap itulah Raffles kemudian dipromosikan menjadi Asisten Sekretaris di perusahaan itu namun untuk wilayah kepulauan Melayu.

5. Ditinggal mati oleh istri pertama 



Dalam pengantar buku History of Java versi bahasa Indonesia, dikatakan bahwa sebelum Raffles menikah dengan Shopia Hull, Raffles sudah pernah beristri. Istri pertama Raffles bernama Olivia Mariamne Devenish, meninggal pada 26 November 1814 akibat penyakit malaria.

Untuk mengenang istri yang dicintainya itu, Raffles membuat sebuah monumen. Monumen itu dapat kita temui di kebun Raya Bogor. Setelah itu, pada 1815 Raffles kembali ke London untuk sementara waktu karena kesedihan yang mendalam dan juga mengidap penyakit tropis.

6. Menyukai budaya dan alam Jawa 



Selain menyenangi ilmu alam, Raffles pun menyukai banyak hal tentang Jawa. Ia menaruh perhatian terhadap sastra dan budaya Jawa. Perhatian inilah yang menjadi salah satu faktor lahirnya buku History of Java, buku yang cukup komprehensif membahas Jawa pada masa itu.

Selain itu, buku History of Java hasil karya Raffles itu terbit pertama kali pada tahun 1817 dan menjadi rujukan para penjelajah untuk datang ke Hindia-Belanda (Indonesia). 

7. Meninggal karena sakit stroke 



etelah tugasnya di tanah koloni selesai, pada sekitar tahun 1824 Raffles kembali ke Inggris. Di tanah asalnya inilah Raffles meninggal dunia sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-45 (5 Juli 1826). Salah satu penyebab kematian Raffles adalah sakit Stroke yang dideritanya.  

Nah, itu adalah tujuh fakta seputar Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Semoga tulisan ini menambah wawasan kamu soal sejarah ya!

Catatan:

Tulisan dikutip lansung dari https://www.idntimes.com/science/discovery/zain-nurjaman/kehidupan-stamford-raffles-c1c2/7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar