Rabu, 07 April 2021

Gajah Mada, Siapa Dia?

 

Setiap kali kita membicarakan kerajaan Majapahit salah satu kerjaan terbesar yang pernah ada di Nusantara, Sosok Gajah Mada tidak pernah tertinggal. Ia dengan sumpah Palapanya berhasil mempersatukan Nusantara. Namun generasi sekarang sudah banyak yang melupakan. Karena itulah tulisan ini ditampilkan



Dikutip lansung dari Tirto. Id, Maha patih Gajah Mada bersama Raja Hayam Wuruk membawa Kerajaan Majapahit mengguratkan sejarah emas dalam peradaban Indonesia. Lewat Sumpah Amukti Palapa, Gajah Mada berikrar akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Kemaharajaan Majapahit.

Siapa Gajah Mada sebenarnya banyak versi yang menampilkan.  Muhammad Yamin dalam salah satu bukunya menyatakan  bahwa Gajah Mada tidak memiliki ayah dan ibu. Ia terlahir dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana (Dewa Wisnu) ke dunia. Dengan kata lain, Gajah Mada terlahir atas kehendak dewa-dewa.



Akan tetapi, menurut Serat Pararaton, Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Dikisahkan saat itu terjadi peperangan dengan tentara Kadiri dan kemudian Raden Wijaya mengungsi ke Desa Pandakan, Madura. Saat peperangan tersebut, Gajah Pagon terluka dan dititipkan kepada Macan Kuping, Kepala Desa Pandakan. Lalu, Gajah Pagon menikah dengan anak Macan Kuping yang kemudian melahirkan Gajah Mada. Mengutip karya jurnal yang ditulis Yusak Farchan dan Firdaus Syam bahwa sifat dari Gajah Mada serupa dengan ayahnya Gajah Pagon. Dua orang yang memiliki nama Gajah tersebut bersifat pemberani, tahan mental, tidak mudah menyerah, setia kepada tuannya dan berperilaku seperti hewan gajah dalam menghalau semua  penghalang.

Peran Gajah Mada di Kerajaan Majapahit

Terlepas dari latar belakang Gajah Mada yang masih belum diketahui terang, sosok ini punya peranan penting dalam sejarah Majapahit. Gajah Mada memulai kariernya di Majapahit pada masa pemerintahan Jayanegara. Saat itu ia menjadi bekel atau prajurit di kesatuan khusus bhayangkara. Peran sentralnya dapat dilihat ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti pada 1319 M.

Dalam Serat Pararaton dijelaskan bahwa saat Ra Kuti melakukan pemberontakan, yang menjadi bekel jaga di Kerajaan Majapahit adalah Gajah Mada. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih (1319-1321 M) untuk mendampingi Rani Kahuripan yang saat itu dijabat Tribhuwana Tunggadewi. Dua tahun setelahnya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha untuk menggantikan Patih Arya Tilam yang telah mangkat.

Peran sentral Gajah Mada di Majapahit semakin menguat, ketika pada 1336 M Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit. Pengangkatan tersebut didasarkan atas jasanya yang berhasil memadamkan pemberontakan di daerah Sadeng pada 1331 M.

Catatan:

1.      Naskah dikutip lansung dari https://tirto.id/sejarah-hidup-gajah-mada-mahapatih-majapahit-isi-sumpah-palapa-f9ST

2.      Gambar diambil dari google


Tidak ada komentar:

Posting Komentar