Akhir-akhir ini masalah PKI mencuat dalam perbincangan dan
berita baik di media social dan dalam perbincangan umum di negeri kita. Banyak
kalangan dengan indicator tertentu menyatakan PKI atau paham komunis akan
bangkit lagi. Malah Jendral Purnawiran Gatot Nurmantio bekas panglima Abri
mensyanyilir kaum komunis sudah menyusup ke tubuh TNI. Namun berbagai kalangan
menyatakan ketakutan akan kebangkitan komunis suatu yang berlebihan dan jauh
panggang dari api.
Diskusi lain yang tak kalah menariknya tentang
Pemberontakan G 30 S PKI itu sendiri. Bahwa pemberontakan itu merupakan
rekayasa Pak Harto dalam mengkudeta Presiden pertama RI Bapak Sukarno. Banyak argument-argumen
yang tidak didukung oleh data yang kuat menyalahkan orde baru dan pihak PKI
adalah sebagai korban. Yang mencemaskan dalam hal ini karena kebebasan
berbicara sekarang ini orang yang tidak punya pengetahuan sejarah (berdasarkan
pernyataan mereka) ikut-ikut pula berbicara yang ujung-ujungnya memojokkan Pak
Harto atau rezim orde baru.
Nah sebenarnya siapa dalang pemberontakan G 30 S PKI itu?
Ini sangat menarik. Untuk menjawab itu maka saya tampilkan tulisan ini yang
saya kutip lansung dari LIPUTAN 6 .COM
Versi 1
PKI sebagai dalang sempat menjadi versi resmi sejarah Indonesia. Skenario ini merupakan versi paling populer dan melekat dalam ingatan rakyat Indonesia.
Versi yang berpendapat PKI secara sistematis telah membangun kekuatannya itu dituangkan dalam sebuah buku berjudul Gerakan 30 September. Buku tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pada 1994.
Pada buku Palu Arit di Ladang Tebu susunan Hermawan Sulistyo diungkapkan sejumlah tokoh terkemuka, seperti jurnalis dan penulis asal Amerika, Arnold Brackman juga meyakini versi ini. Dia berpendapat Gerakan 30 September didalangi oleh PKI dan biro khususnya di bawah pimpinan Aidit dalang pembantaian itu.
Versi ini didukung bukti berlimpah dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa, seperti transkrip interogasi jaksa militer khusus.
Versi 2
Masalah Internal Angkatan Darat
Masalah internal AD sebagai penyebab gerakan 30 September bertolak belakang dengan versi pertama. Teori ini pertama kali tercetus pada tajuk rencana surat kabar PKI, Harian Rakjat yang terbit 2 Oktober 1965.
Hermawan Sulistyo dalam bukunya Palu Arit di Ladang Tebu menyebut ada beberapa fakta kunci yang dianggap mendukung versi ini.
Pertama, para Pahlawan Revolusi itu diculik oleh anggota AD. Tak ada sipil yang terlibat peristiwa tersebut.
Kedua, tidak masuk akal bila PKI berjudi dengan menyingkirkan para jenderal melalui jalan kekerasan, sementara partai itu menikmati perkembangan dan kekuasaan yang sangat menuntungkan.
Sumber lain menyebut gerakan ini muncul karena kesenjangan dalam internal AD.
Versi 3
Tanggung Jawab Sukarno
Dake percaya Sukarno terlibat dalam peristiwa ini untuk menyingkirkan pimpinan puncak Angkatan Darat. Kepercayaannya tersebut berasal dari laporan interogasi mendalam terhadap ajudan Sukarno, Kolonel Bambang Widjanarko.
Indonesianis, Harold Crouch meragukan pendapat Dake. Dia menilai tesis itu lemah. Memang, keterangan Widjanarko diduga menunjukkan Sukarno cenderung mendukung gerakan yang bertujuan melawan pimpinan AD. Namun, bukti ini tidak cukup untuk menunjukkan Sukarno mendalangi gerakan 30 September.
Ulah Soeharto
Teori ini mengemuka dari pendapat Willem Frederik Wertheim, seorang profesor dari Municipal University of Amsterdam. Hal itu dituangkannya dalam artikel berjudul Soeharto and the Untung Coup-The Missing Link (1970).
Spekulasi mengenai peran Soeharto dalam merencanakan aksi ini muncul ketika dia membuat cerita tidak konsisten mengenai perjumpaannya dengan Kolonel Latief.
Jaringan Intelijen
Versi ini meyakini jaringan intelijen AD sendirilah yang memprakarsai Gerakan 30 September. Baik atas usaha sendiri maupun bantuan agen intelijen asing. Hal ini diungkap dalam buku Palu Arit di Ladang Tebu.
Teori tersebut menyimpulkan tidak ada bukti konkrit dan independen yang menunjukkan adanya hubungan rahasia antara Aidit dengan G 30 S.
Keterlibatan negara-negara asing, khususnya dinas intelijen mereka, juga dipakai untuk mendukung versi ini.
Sumber lain mengatakan Amerika lah membujuk AD untuk mengambil kekuasaan dari tangan Sukarno yang prokomunis dengan membentuk Dewan Jenderal. Penculikan yang kemudian diembuskan sebagai tindakan pemberontakan inilah yang kemudian dijadikan dasar tentara untuk membubarkan PKI dan memburu kader-kadernya sampai habis.
Nah itulah 5 versi tentang dalang pemberontakan G 30 S PKI. Namun mencuat akhir-akhir kecendrungan adalah versi 1 dan versi 4. Versi pertama yang menyatakan PKI dalang dari bencana Nasional. Kalau kita baca buku-buku dan wawancara nya di youtube Salim Said dan generasi yang menjadi saksi ketika kejadian itu cendrung menbenarkan versi 1 ini. Sebaliknya trah Bung Karno seperti Sukmawati dan partai tertentu serta generasi yang tidak punya pengetahun tentang sejarah cendrung versi 4 yaitu pemberontakan G #) S yang gagal adalah ulah dan rekayasa Pak Harto.
Pembaca, silakan simpulkan sendiri berdasarkan referensi bacaan masing-masing
Catatan :
1. 1.Teks bersumber dari https://www.liputan6.com/news/read/2615743/5-skenario-dalang-gerakan-30-september
2.
2. Gambar diambil dari
google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar