Selasa, 12 Oktober 2021

Perang Karansebes, Perang Terkonyol Dalam Sejarah

 


Perang Karansebes adalah peperangan antara Turki Usmaniah dengan koalisi Negara-negara Eropa yang terdiri Austria, Jerman dan Perancis di daerah Rumania Karansebes pada tanggal 21 -22 September tahun 1788. Perang ini diktakan perang terkonyol karena Turki memenangkan pertempuran tanpa korban satu orangpun sedangkan koalisi Eropa yang berjumlah 100 ribu orang kehilangan 10 ribu pasukan yang tewas dan luka-luka



Konyolnya hilangnya nyawa  sepuluh ribu prajurit itu bukan karena dihajar pasukan Turki lawan mereka, tapi karena mereka saling berbunuhan akibat mabuk minuman keras.

Kejadiannya bermula ketika Pasukan  Austria, Jerman dan Perancis mendirikan kemah untuk bermalam dalam rangka memperisiapkan perang melawan pasukan Turki.  Sedangkan beberapa pasukan pengintai ditugaskan untuk jaga malam dan memeriksa pedesaan terdekat untuk mengecek kehadiran pasukan Turki.



Pasukan yang berpatroli  tidak menemukan  pasukan  Turki, melainkan sekelompok kaum gipsi yang menawarkan pada mereka  minuman beralkohol. Tawaran mereka terima dengan senang hati. Alih-alih mengintai keberadaan pasukan Turki mereka mabuk-mabukan berpesta minukan keras. Kemudian  muncul pasukan infanteri gabungan Austria, Jerman dan Perancis,  menemukan kelompok pengintai yang sedang berpesta tersebut. Pasukan gabungan yang juga  ditugaskan untuk mengintai itu ikut pula  minum alkohol bersama-sama. Entah apa penyebabnya diantara pasukan yang mabuk ini  terjadi  pertengkaran diatara mereka. Salah seorang dari yang bertengkar ini melepaskan tembakan.


Kemudian, kemudian prajurit yang mabuk ini mulai saling menyerang satu sama lain. Selama pertikaian, beberapa tentara mulai berteriak, "Turci! Turci!" ("Turki! Turki!"). Mendengar ini  para prajurit berkuda melarikan diri dari tempat kejadian, mengira tentara Turki sudah ada di depan mata. Sebagian besar infanteri juga ikut kabur; tentara itu terdiri dari orang-orang Austria, Serbia, Kroasia, orang Italia dari Lombardia serta etnis minoritas lainnya, di mana banyak dari mereka tidak dapat memahami bahasa satu sama lain. Para tentara yang bertikai kemudian lari ketakutan. Situasi menjadi makin genting ketika petugas yang berniat melerai berteriak, "Halt! Halt!" (Hentikan! Hentikan!) yang disalahpahami oleh tentara yang tidak bisa bahasa Jerman sebagai "Allah! Allah!

Ketika prajurit berkuda melarikan diri ke arah kamp, seorang komandan korps, Jenderal Artileri Colloredo, mengira bahwa itu adalah serangan kavaleri oleh tentara Ottoman dan mulai menembakkan artileri. Sementara itu, seisi kamp terbangun karena suara baku tembak dan segera melarikan diri. Pasukan menembaki hampir semua orang, mengira tentara Turki sudah ada di mana-mana; kenyataannya, mereka menembak sesama tentara Austria. Insiden itu memuncak di mana seluruh pasukan mundur dari tempat mereka, dan Kaisar Joseph II mendorong kudanya ke sungai kecil.



Esoknya   ketika  pasukan Turki Utsmani baru tiba mereka menemukan hal yang diluar dugaan mereka. Mereka yang semula mebayangkan akan menghadapi pertempuran yang dasyat  kini  melihat ribuan tentara  musuh yang terluka beserta mayat bergelimpangan di hadapan mereka . Dengan tidak melalui pertempuran dan tanpa satupun nyawa melayang pasukan Turki dengan mudahnya dapat menguasai CaransebeČ™.

 

Catatan:

1.      Naskah duktip dari berbagai sumber salah satunya https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Kar%C3%A1nsebes

2.      Gambar diambil dari google

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar