Kamis, 04 Juli 2024

Akhir Menyedihkan dari Liu Shaoqi, Presiden Republik Rakyat China Ke-2 Yang Tewas Secara Hina Dalam Penjara



Liu Shaoqi, orang Indonesia pasti banyak yang tidak mengenal tokoh yang satu ini. Ia Menggantikan Mao Zedong sebagai Presiden RRC tahun 1959. Namun Mao Zedong tetap sebagai tokoh central di negara komunis tersebut sebagai ketua Partai. Yang Namanya komunis tidak ada rasa belas kasihan kepada sejawat, sehingga Ketika tidak disukai oleh Mao Zedong, kemudian ia dihinakan dengan memasukkannya kedalam penjara yang kondisinya seperti kubangan kerbau. Ia meninggal dalam keadaan terhina di penjara tersebut.




Liu Shaoqi adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Republik Rakyat China (RRC). Sebagai presiden negara itu dari tahun 1959 hingga 1968, Liu memainkan peran penting dalam pembangunan awal China pasca-revolusi. Namun, akhir hidupnya merupakan salah satu episode paling tragis dalam sejarah politik modern China.


 

Liu Shaoqi lahir pada tahun 1898 di Ningxiang, provinsi Hunan. Ia bergabung dengan Partai Komunis China (PKC) pada tahun 1921 dan segera menonjol karena kecerdasannya serta kemampuannya dalam organisasi. Liu menjadi salah satu pemimpin utama dalam partai dan memainkan peran penting dalam berbagai kampanye dan gerakan yang dilancarkan oleh PKC.




Pada tahun 1959, Liu diangkat menjadi Presiden RRC, menggantikan Mao Zedong yang tetap memegang posisi Ketua Partai Komunis China. Sebagai presiden, Liu berusaha memperbaiki ekonomi China yang hancur akibat kebijakan "Lompatan Jauh ke Depan" yang dipelopori oleh Mao. Ia memperkenalkan reformasi ekonomi yang lebih pragmatis dan mendorong perbaikan dalam sektor pertanian serta industri. Kebijakan-kebijakan Liu berhasil memperbaiki situasi ekonomi China secara signifikan dalam waktu singkat.

 


Namun, hubungan Liu dengan Mao mulai memburuk seiring dengan perbedaan pandangan dalam hal kebijakan dan arah negara. Mao melihat reformasi ekonomi Liu sebagai ancaman terhadap ideologinya. Konflik ini mencapai puncaknya selama Revolusi Kebudayaan (1966-1976), sebuah gerakan yang dilancarkan oleh Mao untuk menghilangkan unsur-unsur yang dianggap "revisionis" dalam partai dan masyarakat.



 

Pada tahun 1966, Liu menjadi sasaran utama dalam kampanye Revolusi Kebudayaan. Mao dan pendukungnya menuduh Liu sebagai "pengkhianat" dan "kapitalis jalan raya." Liu dituduh telah merusak revolusi dengan kebijakan-kebijakannya yang dianggap terlalu moderat. Pada bulan Agustus 1967, Liu secara resmi dipecat dari semua posisi partainya dan ditangkap oleh Tentara Pembebasan Rakyat.

 


Nasib Liu setelah penangkapannya sangat tragis. Ia diperlakukan dengan sangat buruk oleh otoritas dan dipaksa untuk menjalani penyiksaan fisik dan mental. Liu dipindahkan dari satu tempat penahanan ke tempat lain, sering kali dalam kondisi yang sangat buruk. Kesehatannya memburuk secara drastis, dan ia tidak mendapatkan perawatan medis yang layak.



 

Pada bulan November 1969, Liu meninggal dalam kondisi yang sangat mengenaskan di sebuah penjara di Kaifeng, provinsi Henan. Jenazahnya diperlakukan dengan tidak hormat, dan keluarganya tidak diberi tahu tentang kematiannya hingga beberapa waktu kemudian. Baru pada tahun 1980, di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, Liu direhabilitasi secara resmi oleh pemerintah China, dan namanya dipulihkan sebagai salah satu pahlawan revolusi.




Akhir hidup Liu Shaoqi mencerminkan kekejaman dan kekacauan yang ditimbulkan oleh Revolusi Kebudayaan. Revolusi kebudayaan mengorbankan banyak tokoh dekat Mao Zedong seperti Deng Xiaoping dan puluhan pejabat penting lainnya termasuk ayah dari pemimpin Cina sekarang Xi Jinping yang ikut merasakan hidup dalam penjara



 

Perjuangan internal dalam Partai Komunis China tidak hanya menghancurkan individu seperti Liu, tetapi juga mengakibatkan kerugian besar bagi seluruh bangsa. Kisah Liu Shaoqi adalah pengingat akan bahaya dari politik ekstrem dan perlunya keseimbangan serta keadilan dalam pemerintahan. Meskipun ia mengalami akhir yang tragis, warisan Liu dalam memperjuangkan kemajuan dan reformasi tetap diakui dan dihormati oleh banyak orang di China dan di seluruh dunia.

 Catatan :

1. Naskah ditulis dengan bantuan CHAT GPT

2. Gambar diambil dari google

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar