Selasa, 01 Desember 2015

TENTARA SEKUTU PEMENANG PERANG DUNIA II DIPECUNDANGI OLEH NEGARA YANG BARU TUMBUH

(Bagian terakhir dari 4 tulisan )
Bicara tentang Sekutu pada perang Dunia II untuk Negara Eropa sebenarnya hanya tiga Negara saja, yaitu Inggris, Amerika Serikat dan Perancis. Sedangkan Belanda, ketika diserbu Jerman lansung menyerah tanpa perlawanan. Demikian juga ketika Jepang menyerbu Indonesia yang dikuasai Belanda, Belanda lansung keok, hampir tidak ada perlawanan menyerah kepada pasukan Jepang. Belanda tidak punya nyali perang secara modern dengan senjata tangguh. Belanda terbiasa melawan rakyat yang hanya bersenjatakan ala kadarnya seperti parang tombak, keris dan bamboo runcing. Itupun dengan cara yang licik.

Dengan Jerman dan Jepang, Pasukan  sekutu berhasil menang perang, namun keangkuhan dan eforia serta rasa percaya diri yang berlebihan membuat mereka dipecundangi oleh Negara-negara yang baru tumbuh, yang mereka anggap remeh. 



Yang pertama kali kena batunya adalah pasukan Inggris. Kedatangannya ke Indonesia adalah untuk mengurus masalah tawanan perang dan di sambut oleh bangsa Indonesia dengan hangat dan tangan terbuka. Namun kemudian terbukti mereka punya maksud lain mengambil alih kekuasaan untuk sobatnya bangsa Belanda. Sikap mereka sangat merendahkan dan menghina. Maka terjadilah Perang Surabaya Phase pertama, dan mereka sangat kecele dalam tiga hari mereka kalah telak, mereka sudah mengibarkan bendera  putih, tanda menyerah namun pejuang kita tetap menghajarnya. Terancam punah, komandannya di Jakarta memohon kepada presiden untuk menghentikan pertempuran. Datanglah Presiden  Sukarno menghentikan perang, selamatlah mereka dari kepunahan. Perang Phase ke –dua dipicu oleh tewasnya Brigjen Mallaby terjadilah pertempuaran Pada tanggal 10 November yang sekarang kita pringati sebagai hari Pahlawan. Inggris memang berhasil merebut kota Surabaya. Namun melihat rakyat dan pejuang dari dalam dan  luar pulau jawa berdatangan untuk ikut perang, Inggris khawatir mereka dipukul mundur, maka akhirnya meminta gencatan senjata. Dua Jenderal mereka  pulang  tinggal nama dalam pertempuran ini. Selama perang dunia ke dua melawan Jerman, tidak ada satupun jendral Inggris yang gugur. Di Indonesia dua jendral menjadi Korban. Mallaby dan Brigjen Robert Guy Loder Symonds


 

Perancis, yang sebenarnya hanya membonceng Inggris dan Amerika Serikat merebut tanah airnya yang mereka tinggalkan lari karena dipencundangi Jerman pada awal Perang Dunia II. Setelah perang masih ingin mengangkangi negeri jajahannya. Namun mereka terusir oleh pasukan Grilya Aljazair. Suatu kekalahan yang telak.
Dan di Vietnam, Perancis menghadapi perlawanan rakyat dengan kekejaman yang luar biasa. Namun Pasukan mereka yang bertahan di benteng Dien Bien Phu terpaksa menyerah kepada kepada pasukan rakyat Vietmin yang dipimpin oleh jenderal legendaris  Vietnam Vo Nguyen Giap pada 1954. 

Amerika Serikat yang gagah perkasa juga kena batunya di Korea. Jenderal yang mereka agung-agungkan menaklukkan kekaisaran jepang, Mac Arthur, dipukul mudur oleh pasukan Korea utara. Sehingga sang jenderal terpaksa ditarik..
Demikian juga, setelah Perancis kalah di Vietnam, Amereika serikat berusaha menggantikannya dengan alasan menghambat perkembangan komunis. Namun akhirnya menemui nasib sial, terpaksa lari terbirit-birit setelah pasukan mereka dikalahkan dengan gemilang oleh tentara Vietnam dengan direbutnya kota Saigon.

Begitulah yang dialami pasukan sekutu yang gagah perkasa, setelah mereka memetik kemenangan dalam Perang Dunia II, namun dipecundangi oleh Negara-negara yang baru tumbuh, Indonesia, Korea, Aljazair dan Vietnam .

Catatan:
1. Sumber Agung Pribadi, Gara-gara Indonesia, Asma Nadia Publishing house.
2 Gambar diambil dari google




Tidak ada komentar:

Posting Komentar